Selasa, 26 Oktober 2010

Kesalihan Amal


Keshalihan amal seseorang akan sempurna dengan 6 perkara, yakni:
1. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan takut pada ancamanNya
2. Berbaik sangka terhadap sesama muslim
3. Menyibukkan diri dengan aib sendiri sehingga ia tidak sempat memperhatikan aib orang lain
4. Menutup aib saudaranya dan tidak menyebarkannya kepada orang lain dengan harapan saudaranya tersebut mau meninggalkan perbuatan maksiat dan memperbaiki perilakunya yang tidak baik
5. Menganggap besar kekurangan yang ada pada amalnya sehingga ia terdorong untuk meningkatnya
6. Berteman dengan orang yang ia anggap benar

Selasa, 20 April 2010

MANFAAT UJIAN DAN MUSIBAH

1) Seorang mukmin yang sabar dan selalu bersyukur akan memetik pahala yang besar serta indahnya sebuah kebaikan dibelakang semua ujian dan musibah.
2) Sukses menempuh ujian akan menaikkan derajat seseorang kepada derajat yang tinggi.
3) Malaikat bersaksi untuknya dengan kebaikan, mereka akan mencatat kesabaran dan keteguhannya dalam kitab catatan kebaikan.
4) Sesungguhnya orang-orang yang beriman akan sampai pada tingkatan yang tinggi di dunia dan akhirat, dengan kesabaran mereka atas ujian. Mereka akan mendapatkan derajat kepemimpinan dalam banyak kesempatan.
5) Beristighfar atas segala dosa-dosanya.

Allah telah menyebutkan bahwa orang-orang yang sabar mempunyai beberapa kemuliaan( karomah) diantaranya:
Pertama, mendapatkan mahabbah dari Allah.
Kedua, mendapatkan pertolongan (an-nashr).
Ketiga, mendapatkan kamar-kamar di surga.
Keempat, mendapatkan pahala yang besar.

Al-Qasimi menyebutkan dalam kitab tafsirnya, mahasin at-ta’wil perkataan Al-Izz bin Abdussalam rahimullah, tentang faedah dari malapetaka atau musibah yang menimpa manusia . Menurut Al-Izz, musibah, ujian, cobaan dan bencana memiliki faedah yang berbeda-beda sesuai dengan perbedaan sesuai dengan tingkatan manusia.
a. Mengenal rububiyyah Allah dan keperkasaanNya.
b. Mengenal ketundukan dalam beribadah.
c. Ikhlas hanya karena Allah. Karena tidak ada zat yang dituju untuk mengangkat berbagai kesempitan kecuali Dia.
d. Kembali kepada Allah dan menghadap kepadaNya.
e. Rendah diri dihadapan Allah dan selalu memohon ampun kepadaNya.
f. Lembut terhadap orang yang ditimpa musibah.
g. Pemaaf bagi yang lainnya.
h. Bersabar terhadap musibah.
i. Penghapus dosa dan kesalahan.
j. Rahmat bagi orang yang diuji dengan musibah, dan sebagai pertolongan atas musibah-musibah yang menimpa mereka.

Rabu, 07 Januari 2009

Do'a

Do'a memiliki kekuatan dan banyak mendatangkan faedah. Diantaranya do'a dapat merubah takdir. Berikut ini beberapa kekuatan dan kemaslahatan do'a yang dipanjatkan seorang hamba, diantaranya adalah:
  • Berdo'a adalah ibadah, asalkan anda berdo'a dengan niat semata-mata memenuhi perintah Allah SWT, sebab Allah SWT memerintahkan untuk berdo'a.
  • Berdo'a akan mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub), sebab dengan berdo'a berarti kita merasa butuh kepada Allah SWT dan merasa hina dihadapan Allah SWT maka dari itu bertawadhulah dihadapan Allah SWT. Sebaliknya orang yang tidak mau berdo'a dihadapan Allah SWT, dialah orang yang sombong di hadapan Allah SWT.
  • Berdo'a adalah berdzikir; yakni berdzikir dengan lisan, juga dengan hati, yang merupakan bagian daripada kunci-kunci mengenal diri kepada Allah SWT dan membuat jiwa menjadi tenang dan tentram. Allah SWT berfirman:"Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram".(QS. Ar Ra'd:28)
  • Allah SWT mengabulkan doanya; do'a-do'a yang dipanjatkan kepada Allah SWT tentu dan pasti dikabulkan (QS. Al Baqarah: 186) atau mendatangkan berbagai kebaikan bagi hamba yang berdo'a diantaranya : dinaikan derajatnya dihadapan Allah SWT, penghapus dosa-dosa, do'a dapat merubah takdir(QS. Ar Ra'du:39).
  • Berdo'a kepada Allah SWT menunjukkan jati diri; yakni jati diri selaku hamba yang yakin bahwa tidak ada yang dapat memberikan pertolongan dan membuktikan segala sesuatunya selain Allah SWT adalah mukmin sejati.
  • Rasullah SAW telah memberi kabar gembira kepada kita, bahwa Allah SWT malu menolak do'anya orang yang berdo'a jika ia kembali dengan tangan kosong. Dari Salman Al Farisi r.a bahwa Rasullah SAW bersabda:"Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Mulia, Ia malu untuk menolak jika seseorang mengangkat kedua tangannya memohon kepadaNya, lalu kembali dengan tangan kosong."(HR Ahmad dan Ibnu Hibban, Al-Hikam).